Pesantren kilat selama Ramadan, menjadi pendorong peningkatan kadar keimanan dan ketaqwaan serta pemahaman tentang agama bagi siswa dan siswi. Apalagi, pesantren kilat menjadi wahana alternatif ekstrakurikuler, dalam rangka memantapkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Khususnya bagi siswa dan siswi yang beragama Islam, agar benar-benar menjadi muslim yang berakhlak mulia.

“Anak-anak sekolah dapat mengisi liburan Ramadhan dengan hal-hal yang bermanfaat seperti pesantren kilat. Kegiatan ini akan mengajarkan aspek-aspek keagamaan, kebersamaan, kepemimpinan dan kemasyarakatan,” urai Rio
Anak sebagai generasi harapan bangsa, masih sangat peka terhadap pengaruh lingkungan di sekitarnya. Masa anak-anak merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian. Dimasa itulah, akan tertanam dan terbentuk dasar pribadi sebagai fondasi perkembangan kepribadian selanjutnya. “Dalam pesantren kilat, para siswa dapat menerapkan dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini membentuk mental spiritual yang tangguh, kokoh dan mampu menghadapi tantangan-tantangan negatif,” ujar Rio
Jika anak-anak ini kita pupuk jasmani dan rohaninya dari sekarang, mudah-mudahan bisa lebih baik lagi. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang kami lakukan, terutama saat memasuki bulan Ramadhan. Diharapkan para siswa melaksanakannya dengan ikhlas dan khusuk, hingga mendapat rido dari Allah SWT, dan menjaga tali silaturahmi,” kata dia
Menurut Elliana pesantren kilat ini sebagai salah satu ekstrakurikuler sekolah yang sangat efisien untuk memantapkan pemahaman siswa/i terhadap ilmu agama. Dan para siswa/i pun sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Ini hal yang positif bagi siswa. Karena pada saat seperti ini, mereka dapat lebih mendalami berbagai pengetahuan tentang agama Islam. Sehingga pelajaran yang didapat lebih fokus,
Ke depan,
disamping kecerdasan ilmu pengetahuan, siswa juga diharapkan cerdas
spiritualitasnya. Pengetahuan dan Spiritual harus sejalan agar melahirkan
generasi yang cerdas dan agamis” sebut Arjuna.

