Mahasiswa TIPS Gelar Mini Riset

Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan kegiatan mini riset bertema “Harmoni Budaya dalam Lingkungan” sebagai bagian dari proses pembelajaran mata kuliah Relasi Etnis dan Integrasi Bangsa. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa semester 6 di lingkungan tempat tinggal masing-masing pada 14-18 April 2025.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk melatih mahasiswa dalam menganalisis dinamika hubungan antar etnis di masyarakat serta memahami peran relasi budaya dalam memperkuat integrasi sosial dan kebangsaan. Mini riset ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, meliputi observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi.

Dosen pengampu mata kuliah Relasi Etnis dan Integrasi Bangsa, Wisnu Hatami, M.Pd menjelaskan bahwa riset ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya memahami materi secara teoritis saja, tetapi juga mampu menghayati realitas sosial secara langsung, terutama bagaimana harmoni budaya terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

“Mahasiswa diajak untuk menggali cerita-cerita dari para sesepuh, tetangga mereka yang dari latar belakang keluarga berbeda budaya. Karena keluarga pasti melakukan asimilasi dan adaptasi budaya. Ini penting untuk membentuk sikap moderat dan berpikiran terbuka sebagai calon pendidik IPS,” ujarnya.

Hasil sementara dari kegiatan ini menunjukkan berbagai praktik relasi budaya yang positif. Beberapa mahasiswa melaporkan adanya kegiatan rutin seperti kerja bakti RT RW, adaptasi keluarga pendatang dan penerimaan warga. Ada pula yang menyoroti kerjasama antar warga dari etnis Sunda, Jawa, Betawi dan berbagai etnis dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Salah seorang mahasiswa, Ira Wirdatul mengungkapkan bahwa pengalaman ini memperluas wawasannya tentang pentingnya menjaga keharmonisan di tengah keberagaman.

“Saya menyaksikan sendiri bagaimana keluarga berlatarbelakang budaya yang berbeda di sekitar rumah saya bisa hidup rukun. Ini membuat saya semakin percaya bahwa integrasi bangsa bisa dimulai dari lingkungan terkecil,” ungkapnya.

Hal senada diungkap Najwa Fitriyah yang meneliti keluarga dari latar belakang Betawi-Cirebon. “awalnya suami beliau kesulitan berbahasa Cirebon, meskipun tinggal di sini. Namun lama-lama terbiasa dengan kebiasaan dan nilai-nilai di sini”.

Rangkaian kegiatan ini akan diakhiri dengan forum diskusi kelas dan penyusunan laporan mini riset. Harapannya, pengalaman ini tidak hanya memperkaya pemahaman akademik mahasiswa, dan membiasakan budaya riset mahasiswa, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kebinekaan sebagai bagian dari identitas keilmuan dan kebangsaan.

Scroll to Top